Minggu, 11 September 2011

Cintaku yang Pergi Selamanya

Sabtu, 06 Juni 2009 pkl 19:30

Ketika kesunyian malam menghampiriku, aku sedang duduk asik di depan televisi sambil menyaksikan acara pada malam tersebut. Tiba-tiba terdengar suara nada dering “kring..kring..kring..!!!”, ternyata bunyi nada tersebut terdengar dari HP ku. Seketika itu aku langsung mengangkat HP ku, kemudian terdengar suara seorang perempuan dari HP tersebut. Suara yang terdengar sangat sedih dan diiringi dengan tangisan,seketika itu aku langsung kaget dan bertanta-tanya ada apakah gerangan. Ternyata orang di balik telpon itu adalah Rita salah satu adek kelasku di MAN 2 kudus, aku langsung bertanya “ada apa rit??”. Diya menjawab sambil meneteskan air mata ”kak rahma kak!!”. “Ada apa dengan Rahma??” tanyaku kembali. “rahma kecelakaan kak, dia meninggal!!!”. Seketika itu detak jantungku langsung berdetak dengan kencang dan dipenuhi rasa tidak percaya serta sambil berucap “jangan bercanda kamu dek, klo kamu gak suka ama dia jangan ngucap kaya gitu dong!!!”. “Bener kak!! Tadi aku dikasih tau bu Us” kata rita sambil menangis tambah kencangnya. Aku masih belum percaya, aku berhenti sejenak dan sambil meneteskan air mata langsung berucap “benar gak si?? Masa dia harus pergi secepat itu??”. Rita langsung menyambung ” benar kak, tadi sore aja dia pulang ke pati bareng aku, sempat satu bis juga kok, awalnya aku kurang percaya, tapi karena yang ngasih tau bu Us aku mulai percaya”. Dengan rasa ketidak percayaan aku langsung berkata “za udah tak coba tanya teman-teman satu kelasnya, udah dulu za??”.”iya kak sama-sama,” jawab rita, sambil menutup telepon.

Malam yang menyedihkan. setelah aku menutup telepon dari rita, aku langsung berusaha menghubungi nomor Rahma. Berkali-kali aku mencoba menelpon dia, tapi jawaban yang muncul selalu “panggilan gagal”. Aku langsung mencoba menghubungi nomor-nomor orang terdekatnya tapi dari teman-temanya tidak ada yang tahu. Bahkan mereka tidak ada yang percaya dengan apa yang ku tanyakan. Akhirnya dengan suasana yang hening sambil meneteskan air mata aku terus berfikir dalam lamunan, membayangkan pesona wajahnya,senyumnya dan semua hal-hal yang kita lalui bersama selama ini. Biarpun aku belum percaya atas kematian Rahma, Aku terus meneteskan air mata dan hampir satu malam aku terus berfikir “benar gak sih???”.

Pada pagi harinya ratusan sms masuk keHP ku, yang selalu memberitahukan bahwa Rahma meninggal. Di pagi itu pula aku langsung sok berat, terasa ingin ku habisakan kucuran air mataku. Aku terus menangis tiada hentihentinya sambil berfikir “ya Allah kenapa sih Rahma yang harus kau ambil??, padahal aku begitu menyayanginya, hubungan kami saja baru dimulai kenapa harus dia??”. Tapi disaat itu juga, ratusan sms hinggap ke HP ku yang selalu memberi semangat untuk sabar dan merelakannya. Akhirnya aku mencoba untuk sabar dan merelakanya, bahkan aku harus bisa tidak memikirkanaya tapi tidak mungkin untuk melupakanya. Hal terbodoh dalam hidupku adalah saat aku di ajak untuk ta’ziah ke rumahnya aku menolak, karena aku tidak siap untuk kehilangan dia selamanya.

Rasa kehilanganitu terus menghinggapiku hingga berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan, aku begitu sulit melupakannya.aku selalu mencoba memendam perasaan ini sendiri tapi selalu tidak bisa,yang ada aku tambah tertutup dan selalu menyendiri dari keramaian. Aku terus mencoba mengisi kesendirianku dengan hal-hal yang bermanfaat dan mengurangi lamunanku terhadapnya. Dengan seiringnya waktu aku mulai membagi rasa yang ku pendam dengan orang-orang terdekat, yang dimulai dengan mbakku. Ternyata dengan membagi kesedihan itu, aku terasa lebih tenang dan dikit demi sedikit sudah mulai tidak memikirkanya.

I love you Rahma, aku akan selalu mengingatmu sepanjang hayatku. Selamat jalan cinta, sampaikan sejuta sayangku untuknya. Semoga kau tenang di alam sana......

0 komentar:

Template by : djoedjoex cts